Pertamina Raih Indonesia GCG Award


Jakarta - Pertamina meraih predikat sebagai perusahaan terpercaya dalam Indonesia Good Corporate Governance (GCG) Award : The Most Trusted Companies 2011, yang digelar di Ballroom A Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (19/12).

Anugerah ini diterima oleh Corporate Secretary Pertamina Hari Karyuliarto yang diserahkan oleh Redaktur Eksekutif majalah SWA, Kusnan M Djawahir dan Ketua Tim Penilai CGPI sekaligus Ketua Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), G. Supriyono.

Hari Karyuliarto mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan salah satu bukti baiknya pelaksanaan GCG di Pertamina. “Sekarang ini yang dilombakan adalah implementasi GCG di Pertamina selama tahun 2010, dan hasilnya terbukti baik,” katanya.

Hari optimis di penilaian tahun berikutnya Pertamina akan jauh lebih baik dari sekarang. “Kita ingin menjadi The Most Trusted Company,” tegasnya.

“Kami selalu berupaya mengimplementasikan GCG semaksimal mungkin di Pertamina. Memang tidak mudah. Tapi kami memiliki kiat-kiat tertentu dalam menegakkan GCG,” ujarnya.

Indonesia Good Corporate Governance (GCG) Award : The Most Trusted Companies 2011 merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan yang terpercaya dan telah menerapkan GCG dalam menjalankan bisnisnya.

SWA dan IICG melakukan survei CGPI terhadap perusahaan publik (emiten), BUMN dan perusahaan lainnya sejak April - November 2011 dengan menilai kinerja perusahaan tersebut sepanjang tahun 2010.

“Survei pelaksanaan GCG melibatkan sekitar 1.000 responden yang terdiri dari analis dan investor,” kata Pemimpin Redaksi majalah SWA Kemal Efendi Gani.

Selain itu, terdapat 13 aspek yang menjadi tolok ukur penilaian. Yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, komitmen, kompetensi, misi, kepemimpinan, kolaborasi, moral etika, strategi, dan iklim etika.

“Sejak beberapa tahun terakhir, perusahaanperusahaan begitu kuat menegakkan GCG secara konsisten, kinerjanya kian baik dan terus berkembang serta kompetitif. Penerapan GCG inilah yang membuat perusahaan akan dipandang positif oleh investor. Selain itu, risiko akibat kesembronoan manajemen yang menyebabkan kecelakaan finansial, bisa dikurangi,” papar Kemal.

Komentar

Postingan Populer